MAWARDI, Indra Azwar, Indra Azwar Mawardi and SUKANDAR, Ahmad, Ahmad Sukandar (2025) Pendidikan Islam di Era Digital: Kompetensi Pedagogis, Penerimaan Teknologi, dan Supervisi Manajerial. Jurnal Sains dan Pendidikan (JSE), 6 (1). pp. 1-11. ISSN 2745-5351
![]() |
Text (Pendidikan Islam di Era Digital: Kompetensi Pedagogis, Penerimaan Teknologi, dan Supervisi Manajerial)
642__x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc - Published Version Available under License Creative Commons Attribution. Download (142kB) |
Abstract
Kemajuan pesat teknologi digital di abad ke-21 telah memengaruhi lanskap pendidikan secara signifikan, termasuk Pendidikan Agama Islam (PAI). Guru diharapkan tidak hanya menguasai pengetahuan dasar tetapi juga mengintegrasikan pemikiran kritis, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi ke dalam praktik pengajaran mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi transformasi digital dalam pendidikan Islam melalui lensa kompetensi pedagogis, supervisi manajerial, dan adaptasi budaya. Pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus digunakan, dengan fokus pada lembaga yang dipilih secara sengaja yang menunjukkan inisiatif dalam pembelajaran Islam digital. Data dikumpulkan melalui tinjauan pustaka, analisis dokumen, dan triangulasi dengan temuan empiris dari studi terkini. Peneliti bertindak sebagai instrumen utama, didukung oleh pengkodean sistematis dan matriks tematik, sementara kepercayaan dipastikan menggunakan kriteria kredibilitas, transferabilitas, ketergantungan, dan konfirmabilitas. Data dianalisis menggunakan model interaktif Miles, Huberman, dan Saldaña. Temuan penelitian menunjukkan bahwa integrasi kerangka kerja TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) dan TAMISE (Technology Acceptance Model in Islamic Education) secara signifikan meningkatkan efektivitas pembelajaran PAI. Keterlibatan siswa meningkat sebesar 41% melalui augmented reality dan gamifikasi, sementara 89% guru berhasil mengembangkan modul pembelajaran adaptif menggunakan perangkat berbasis AI. MTDPI (Model Transformasi Digital Pendidikan Islam), yang menggabungkan fondasi teknokultural berbasis maqāṣid syariah, pedagogi hibrida, dan ekosistem cendekiawan-teknokrat, terbukti efektif dalam menyelaraskan inovasi dengan nilai-nilai Islam. Namun, tantangan implementasi tetap ada. Hanya 29% madrasah di daerah pedesaan yang memiliki akses internet memadai dibandingkan dengan 89% di daerah perkotaan, yang menyoroti ketimpangan infrastruktur. Selain itu, 34% guru senior menolak penggunaan gamifikasi, dengan alasan kekhawatiran atas kesakralan pengetahuan Islam. Masalah tata kelola, khususnya tidak adanya mekanisme verifikasi konten, juga diidentifikasi sebagai hambatan. Meskipun demikian, sistem evaluasi berbasis blockchain menunjukkan potensi dengan mengurangi waktu verifikasi dari tujuh hari menjadi dua jam sambil memastikan keaslian konten.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion L Education > L Education (General) |
Divisions: | Pascasarjana > Pendidikan Agama Islam (S2) |
Depositing User: | Cucu Cucu Yulianti |
Date Deposited: | 16 Oct 2025 02:53 |
Last Modified: | 16 Oct 2025 02:53 |
URI: | http://repository.uninus.ac.id/id/eprint/324 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |